Setiap manusia memiliki kerentanan dalam menghadapi bencana. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada sikap dan perilaku yang tidak berdaya dalam mengelola ancaman bencana.
Bencana bisa muncul dalam berbagai bentuk. Ada bencana alam, bencana kecelakaan, bahkan situasi pandemi sekarang ini juga bisa dibingkai menjadi bencana karena menimbulkan banyak korban, dan menyebabkan kerusakan di berbagai bidang.
Dalam situasi bencana, informasi adalah kunci untuk menyelamatkan diri, dengan cara mengambil tindakan terbaik. Sayangnya, dalam situasi bencana, informasi kerap simpang siur. Akibatnya, masyarakat menjadi bingung, panik dan tidak jarang keliru mengambil keputusan. Maka, penting sekali untuk berpikir kritis saat berhadapan dengan informasi di tengah situasi bencana.
Perlu kita ketahui, bencana terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu saat kejadian, sesudah kejadian, evakuasi dan mitigasi sebagai upaya penyelamatan dan pengurangan dampak, serta restorasi atau pemulihan bencana (MAFINDO, 2019). Informasi simpang-siur, atau hoaks yang beredar di masa bencana biasanya bertema:
Narasinya punya ciri-ciri khusus:
Seperti hoaks pada umumnya, hoaks bencana juga ditandai dengan:
Para pembuat hoaks atau produser informasi simpang-siur ini punya macam-macam tujuan. Ada yang sekadar iseng. Ada yang menggunakan isu bencana untuk mendiskreditkan atau memfitnah pihak lain. Yang jahat, beberapa hoaks yang menggalang donasi dengan dalih memberi bantuan bagi korban bencana. Ternyata, ujung- ujungnya adalah penipuan.
Pemahaman seputar isu Internet dan Siaga Bencana diperlukan agar kawan TULAR NALAR TAHU bagaimana mengenali informasi penting di saat bencana. Dengan demikian, kawan TULAR NALAR TANGGAP menghadapi simpang siur informasi. Kemampuan membedakan informasi bencana dengan hoaks bencana, serta apa yang harus dilakukan dengan informasi yang diterima akan membuat kawan TULAR NALAR TANGGUH saat harus mengelola informasi dalam situasi darurat bencana.
Nah, agar bisa mencapai ini, Kawan TULAR NALAR perlu menerapkan beberapa hal.
Pastikan akurasi informasi ketika menerima informasi kebencanaan. Sumber kebencanaan yang akurat adalah :
Ketahui ciri-ciri hoaks bencana.
Cek kebenaran informasi.
Informasi penting jangan disimpan sendiri. Sebarkan pada teman-teman atau lingkungan sekitar. Inilah wujud kolaborasi, yaitu bersama-sama memerangi musuh informasi.
Klarifikasi. Iya, jangan ragu mengklarifikasi teman, atasan, kolega di kantor atau orangtua dan senior saat menyebarkan hoaks. Tanyakan sumber informasinya dari mana dengan sopan. Cek langsung ke sumbernya. Oh ya, lakukan semua ini dengan sopan, nggak usah pake ngegas ya.
Lebih jauh lagi, guna memahami pemanfaatan internet dalam situasi siaga bencana, silakan telusuri situs tularnalar.id. Ada video asyik berjudul "Sigap, Tanggap, Selamat dari Bencana". Di Video ini, Kawan TULAR NALAR akan melihat bagaimana Sultan, Ibob dan teman- temannya menyikapi bencana. SALAM TULAR NALAR!